Tuesday, 8 February 2011

Sebuah Cerita Tentang Siang dan Malam (part 1)


Suatu kali, ketika Hari mulai berganti dan Malam pun hadir. Hari bertanya kepada Malam.

“Kamu selalu menemani manusia tidur. Sedangkan kamu sendiri tetap terjaga sepanjang waktu. Tidakkah patut kalau kamu marah, karena manusia tidur terlelap dan tidak pernah menghiraukanmu?' tanya Pagi dengan sedikit tersenyum simpul menggoda sang Malam.

'Mereka lebih menanti kedatanganku,' tambah Sang Pagi.

“Aku begitu bangga pada diriku sendiri bisa menjadi malam. Aku bisa melihat mereka tertidur pulas. Apabila mereka nyenyak tidur itu pertanda apabila aku berhasil melaksanakan tugasku,” sahut Sang Malam.

Lalu sambil melempar senyum kepada Hari, Malampun bergegas pergi untuk datang ke Bumi.
“Sampai Jumpa!” katanya dengan penuh semangat.

Pada suatu waktu. Terjadi sebuah kekacauan kerja antara Malam dan Hari lantaran hadirnya seorang pengacau, Badai namanya.

Badai memporak – porandakan arah angin dan meniup awan kencang – kencang. Akibatnya, para gerombolan air di langitpun ikut bertebaran. Suara gemuruh dan angin kencang begitu menggangu manusia hari itu.

Malam hanya bisa tertegun diam.

'Andai aku bisa membuat mereka tertidur dengan tenang, meskipun badai mengamuk seperti ini. Andai Pagi segera datang sehingga aku bisa pergi untuk menghindari hal ini.' ujar Malam dengan gelisah.

'Aku gagal memberi mereka ketenangan. Malah ketegangan yang aku hadirkan. Sekarang mereka tidak bisa beristirahat. Aku harap Pagi benar – benar datang secepatnya.'

Lalu malam menutup matanya.

bersambung...

No comments: