Kritik itu pedas bagai Lombok.
Keras pedasnya bergantung pada jumlah yang dilahap dan jenisnya.
Kalau terlalu banyak, pedas. Kalau terlalu sedikit, mungkin hanya 'mencekit'.
Bagi Si Perut Baja, kekuatan Lombok seberapapun dahsyatnya tidak jadi masalah.
Tetapi bagi Si perut manja. Tonjokan pedas yang mungkin tidak terlalu kuat dapat membawa petaka: Diare.
Kalau terjadi diare gara – gara Lombok, siapa yang patut disalahkan?
Si Lombok kah?
Sungguh kasihan, dia jadi Kambing Hitam. Sungguh kurang adil.
Tetapi, Si Empunya Perut Manjalah yang lebih patut di salahkan.
Dia seharusnya sadar sedari awal akan efek-buruk bagi Si Perut Lemah.
Namun, mengingat begitu menagihnya Lombok itu, wajarlah kalau Si Pemakan Lombok berperut lemah, tak kuasa menahan godaanya.
Bukan salah Lombok juga kalau dia memiliki daya sehebat itu.
Kalau dia bisa meminta, mungkin dia mau jadi sesuatu yang tidak pedas, sehingga kurang menggoda bagi Para Hidung Lombok.
Bodohkah menelusuri siapa yang patut bertanggung jawab disini?
Tentu saja tidak. Wajar sekali. Dalam hidup, kambing hitam memang dibutuhkan baik yang berupa sate maupun tongseng, selain fakta kalau kambing jenis ini berpotensi menjadi ancaman bagi para pemakanya dan pemakainya.
Apabila dipikir betul, maka yang paling mungkin untuk dimasukan dalam bui dengan Si Kambing Hitam itu adalah Si Perut Manja.
Dia terlalu lemah, manja, dan kurang dewasa. Sumber segala petaka.
Dasar Si Perut anti Lombok hiduplah dengan Para Kambing!
Monday, 1 March 2010
Quoting Shakespeare
If you call me 'Nang',
You're my mom.
If you call me 'Yuyus',
you must have known me ever since I was a little kid.
If you call me Mas Yuyus,
You could be my niece, nephew, or my cousin.
If you call me 'Blendi',
you can't be my best friend when I was in Junior High School, you could be one of the big bully.
If you call me 'Yosafat',
you might have known me since Senior High School.
If you call me 'Coco',
you must be my college friends.
If you call me 'Puck',
you must be the ones involving in this year's ED Drama Production.
If you call me 'Sinyo'
you are totally strangers for me.
What's in a name? It shows the world how people know you!
You're my mom.
If you call me 'Yuyus',
you must have known me ever since I was a little kid.
If you call me Mas Yuyus,
You could be my niece, nephew, or my cousin.
If you call me 'Blendi',
you can't be my best friend when I was in Junior High School, you could be one of the big bully.
If you call me 'Yosafat',
you might have known me since Senior High School.
If you call me 'Coco',
you must be my college friends.
If you call me 'Puck',
you must be the ones involving in this year's ED Drama Production.
If you call me 'Sinyo'
you are totally strangers for me.
What's in a name? It shows the world how people know you!
Batu Safir Di Dalam Lumpur
Ada seorang gadis duduk di bangku SMP, kata orang dia cerewet dan super jail bin cerdik.
Namun, dibalik itu dia adalah permata terpendam; Pintar, Kreatif, Semangat, Cantik dan Penuh Harapan.
Sesosok gadis yang menjanjikan harapan yang cerah, berbeda dengan gadis biasa lainya yang cengeng dan hanya bisa dandan sama nonton sinetron.
Suatu saat terjadi sesuatu yang membuatnya sedih. Kurang tau apa itu. Dan saya tidak mau tau.
Sayang ya? bintang secemerlang dia, batu permata seindah dan sejelita dia harus redup di pagi hari, ketika fajar baru datang. Dia bagai embun, yang pergi dikala matahari terbit.
Andai dia tetap teguh, menatap ke depan, dia mungkin akan tetap menjadi permata yang indah kelak dan membuat banyak orang mengagguminya.
Memang belum terlambat, masih ada waktu untuk merajut harapanya kembali. Masih sangat bisa. Saya yakin.
Namun begitu, kalau tidak dimulai sekarang semuanya akan terlambat, karena waktu itu berlari bukan hanya berjalan.
Mungkin si gadis tadi harus memulai segalanya dengan cinta. Cinta kepada orang disekitarnya dulu, karena apa yangg mungkin dia anggap akan tetap ada, bisa pergi dengan tiba - tiba. Kita tidak tau seberapa panjang umur orang - orang yang dia kasihi dan cintai.
Dia mungkin sedang jatuh hati kepada seorang cowok. Tapi liat dia sekarang patah hati. Aku tau. Dia terlalu berharap tinggi pada hatinya. Dan ketika dia jatuh, aduh, sakit.
Mungkin gadis itu perlu belajar untuk mencintai orang bukan hanya dengan Mata & Hati. Tidak cukup. Dia seharusnya juga memakai pikiran, menggunakan akal budi.
Cinta itu buta? Mungkin tidak. Kalau buta kenapa banyak orang yang bahagia karena cinta. Dan lebih banyak orang bahagia karena cinta daripada yang menderita karenanya.
Ya sudahlah, semoga si gadis, si permata terpendam, sang bintang yang gemerlap dapat kembali bersinar, dengan terangya menerangi malam yang begitu gelap dan dingin. Dan menjadi bintang yang dikagumi dan mendorong orang lain yang melihatnya dan bertekad untuk menjadi seperti dia.
Namun, dibalik itu dia adalah permata terpendam; Pintar, Kreatif, Semangat, Cantik dan Penuh Harapan.
Sesosok gadis yang menjanjikan harapan yang cerah, berbeda dengan gadis biasa lainya yang cengeng dan hanya bisa dandan sama nonton sinetron.
Suatu saat terjadi sesuatu yang membuatnya sedih. Kurang tau apa itu. Dan saya tidak mau tau.
Sayang ya? bintang secemerlang dia, batu permata seindah dan sejelita dia harus redup di pagi hari, ketika fajar baru datang. Dia bagai embun, yang pergi dikala matahari terbit.
Andai dia tetap teguh, menatap ke depan, dia mungkin akan tetap menjadi permata yang indah kelak dan membuat banyak orang mengagguminya.
Memang belum terlambat, masih ada waktu untuk merajut harapanya kembali. Masih sangat bisa. Saya yakin.
Namun begitu, kalau tidak dimulai sekarang semuanya akan terlambat, karena waktu itu berlari bukan hanya berjalan.
Mungkin si gadis tadi harus memulai segalanya dengan cinta. Cinta kepada orang disekitarnya dulu, karena apa yangg mungkin dia anggap akan tetap ada, bisa pergi dengan tiba - tiba. Kita tidak tau seberapa panjang umur orang - orang yang dia kasihi dan cintai.
Dia mungkin sedang jatuh hati kepada seorang cowok. Tapi liat dia sekarang patah hati. Aku tau. Dia terlalu berharap tinggi pada hatinya. Dan ketika dia jatuh, aduh, sakit.
Mungkin gadis itu perlu belajar untuk mencintai orang bukan hanya dengan Mata & Hati. Tidak cukup. Dia seharusnya juga memakai pikiran, menggunakan akal budi.
Cinta itu buta? Mungkin tidak. Kalau buta kenapa banyak orang yang bahagia karena cinta. Dan lebih banyak orang bahagia karena cinta daripada yang menderita karenanya.
Ya sudahlah, semoga si gadis, si permata terpendam, sang bintang yang gemerlap dapat kembali bersinar, dengan terangya menerangi malam yang begitu gelap dan dingin. Dan menjadi bintang yang dikagumi dan mendorong orang lain yang melihatnya dan bertekad untuk menjadi seperti dia.
Puisi Yang Bagus itu?
Apabila seorang bertanya
Puisi terbaik itu seperti apa
Saya tidak akan menjawab
Karena sayapun memiliki pertanyaan yang sama
Haruskah saya membaca
Banyak puisi
Buku
Tentang Puisi
Atau apapun
Sebagaimana orang lain lakukan?
Saya kurang begitu suka cara itu
Melelahkan
Mencengkeram pikiran
Belum lagi memikirkan kaidah – kaidah yang ada
Namun setelah beberapa saat bepikir
Menurut saya
Puisi yang terbaik itu
Puisi yang jujur
Dapat memberi kelegaan
Bagi pembaca terlebih penulisnya
Di setiap kata yang tertulis
Itu adalah curahan
Segenap aliran kreativitas
Yang ada
Besok
Apabila ada orang yang bertanya pertanyaan
Tentang Bagaimanakah puisi yang baik itu
Saya akan menjawab demikian
Tapi,
Seperti puisi yang merupakan curahan kreativitas
Yang terus mengalir
Cara berpikir saya pun
Terus mengalir
Mungkin,
Satu saat saya akan menjawab pertanyaan tersebut
Dengan jawaban yang lain atau
Bahkan dengan pertanyaan lainya
Puisi terbaik itu seperti apa
Saya tidak akan menjawab
Karena sayapun memiliki pertanyaan yang sama
Haruskah saya membaca
Banyak puisi
Buku
Tentang Puisi
Atau apapun
Sebagaimana orang lain lakukan?
Saya kurang begitu suka cara itu
Melelahkan
Mencengkeram pikiran
Belum lagi memikirkan kaidah – kaidah yang ada
Namun setelah beberapa saat bepikir
Menurut saya
Puisi yang terbaik itu
Puisi yang jujur
Dapat memberi kelegaan
Bagi pembaca terlebih penulisnya
Di setiap kata yang tertulis
Itu adalah curahan
Segenap aliran kreativitas
Yang ada
Besok
Apabila ada orang yang bertanya pertanyaan
Tentang Bagaimanakah puisi yang baik itu
Saya akan menjawab demikian
Tapi,
Seperti puisi yang merupakan curahan kreativitas
Yang terus mengalir
Cara berpikir saya pun
Terus mengalir
Mungkin,
Satu saat saya akan menjawab pertanyaan tersebut
Dengan jawaban yang lain atau
Bahkan dengan pertanyaan lainya
Sang Guru
Jika kau tanya burung, kau akan di ajari untuk terbang dan cari cacing dan serangga
Jika kau tanya beruang, kau akan di ajari untuk memancing ikan dan bertahan dalam keadaan yang berat
Jika kau tanya buaya kau akan di ajari untuk menginta mangsa dan mencabiknya
Jika kau tanya ular kau akan diajari untuk melilit makananmu dan menelanya bulat - bulat
Jika kau tanya manusia, mereka akan mengajarimu banyak hal yang mungkin berujung dengan kebahagiaan.
Tapi jika kau tanya Tuhan, Dia akan mengajarimu banyak hal sebagai anakNya.
Sesuatu yang pantas kau dapat, sebagai anak emasNya
Yang akan membawamu kepada sebuah kebahagiaan yang hakiki dan kekal
Carilah!
Ingatlah bahwa Dia tak memiliki mulut seperti kita, ataupun tulisan yang bisa kita baca
Ia memakai apa saja untuk menyampaikan apa yang di punya untuk kita
Burung yang terbang bisa Ia pakai
Beruang yang tampak kejampun bisa jadi tanganNya untuk mengajari kita tentang kebahagiaan
Buayapun bisa jadi caraNya menegur kita ketika kita berjalan pada jalan yang tidak tepat
Bahkan ular yang licik dan kejam pun bisa Dia pakai
Apapun
Dia terlalu jenius untuk kita tebak rancanganya
Terlalu luar biasa untuk kita pikitkan
Jika kau tanya beruang, kau akan di ajari untuk memancing ikan dan bertahan dalam keadaan yang berat
Jika kau tanya buaya kau akan di ajari untuk menginta mangsa dan mencabiknya
Jika kau tanya ular kau akan diajari untuk melilit makananmu dan menelanya bulat - bulat
Jika kau tanya manusia, mereka akan mengajarimu banyak hal yang mungkin berujung dengan kebahagiaan.
Tapi jika kau tanya Tuhan, Dia akan mengajarimu banyak hal sebagai anakNya.
Sesuatu yang pantas kau dapat, sebagai anak emasNya
Yang akan membawamu kepada sebuah kebahagiaan yang hakiki dan kekal
Carilah!
Ingatlah bahwa Dia tak memiliki mulut seperti kita, ataupun tulisan yang bisa kita baca
Ia memakai apa saja untuk menyampaikan apa yang di punya untuk kita
Burung yang terbang bisa Ia pakai
Beruang yang tampak kejampun bisa jadi tanganNya untuk mengajari kita tentang kebahagiaan
Buayapun bisa jadi caraNya menegur kita ketika kita berjalan pada jalan yang tidak tepat
Bahkan ular yang licik dan kejam pun bisa Dia pakai
Apapun
Dia terlalu jenius untuk kita tebak rancanganya
Terlalu luar biasa untuk kita pikitkan
7 Teaching Techniques God Use
One, God let people betray you
that you can learn to be faithful
Two, God let people mock at you
that you can learn to watch over your tongue
Three, God let people hate you
that you can learn to be sincere
Four, God let people criticize you
that you can learn your weaknesses
Five, God let people put you down
that you can learn to be humble
Six, God send kind people
that you can learn to be kind to others too
Last, God show you unfortunate people
that you can learn to be thankful of what you have
that you can learn to be faithful
Two, God let people mock at you
that you can learn to watch over your tongue
Three, God let people hate you
that you can learn to be sincere
Four, God let people criticize you
that you can learn your weaknesses
Five, God let people put you down
that you can learn to be humble
Six, God send kind people
that you can learn to be kind to others too
Last, God show you unfortunate people
that you can learn to be thankful of what you have
Aku Marah...
Apa kamu tau
Aku cemburu
Cemburu buta, ketika ku baca
sms dari orang itu
sangat mesra dan intim
Siapa?
Rupanya kau tidak bisa menjawab pertanyaanku
air mukamu berubah
teman mu itu
bukan temanku
Dan kau balik menyerang aku
tapi kau tak dapat menemukan bukti
bukti palsu yang kau cari
Kau harap aku juga melakukan hal itu
Salah!
Aku benar
tetap berdiri teguh di sini
Aku cemburu
Cemburu buta, ketika ku baca
sms dari orang itu
sangat mesra dan intim
Siapa?
Rupanya kau tidak bisa menjawab pertanyaanku
air mukamu berubah
teman mu itu
bukan temanku
Dan kau balik menyerang aku
tapi kau tak dapat menemukan bukti
bukti palsu yang kau cari
Kau harap aku juga melakukan hal itu
Salah!
Aku benar
tetap berdiri teguh di sini
Memoir of You
You ain't here
out of our sight
left for a better place
You deserve
78 years and something
tells me How you've been on earth
much longer than theirs and mine
Your physical build has to be destroyed
to release the purity of your soul
We love you beyond our senses
Words admit his strength to tell them about your story,
My proud Hero
My brain can't store each memory we shared
Trust me Grandpa,
We loved you, and always love you
We simply found it difficult to show them up
(A poem I dedicated to My last Grandpa, Mbah Kakung Djuwandi)
out of our sight
left for a better place
You deserve
78 years and something
tells me How you've been on earth
much longer than theirs and mine
Your physical build has to be destroyed
to release the purity of your soul
We love you beyond our senses
Words admit his strength to tell them about your story,
My proud Hero
My brain can't store each memory we shared
Trust me Grandpa,
We loved you, and always love you
We simply found it difficult to show them up
(A poem I dedicated to My last Grandpa, Mbah Kakung Djuwandi)
Dream & Reality
A hair-thin line stands between
When you're awake or asleep
Your eyes turn it around
A new dream
For each perception you build
When you're awake or asleep
Your eyes turn it around
A new dream
For each perception you build
Awaiting maturity to bloom
Older does not mean wiser
Wiser does not mean less responsive
Be responsive never means over-reacting
Over-reacting never means quick
Quick means thorough action
Slow as its own pace could follow
Leading to the destined post in time
One can't speed up every single process
Nor shortcut its ways
For since means Immaturity
Wiser does not mean less responsive
Be responsive never means over-reacting
Over-reacting never means quick
Quick means thorough action
Slow as its own pace could follow
Leading to the destined post in time
One can't speed up every single process
Nor shortcut its ways
For since means Immaturity
Subscribe to:
Posts (Atom)